This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 6 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 7 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 8 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 9 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 10 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 11 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 12 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 13 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 14 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 15 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 16 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kamis, 26 Februari 2015
Rabu, 25 Februari 2015
Kiai Wahab Hasbullah, Pahlawan Tanpa Gelar
Persoalan menjadi genting ketika aliran baru itu hanya memberlakukan satu aliran, yakni Wahabi yang puritan dan ekslusif. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali yang selama ini hidup berdampingan di Tanah suci itu, tidak diperkenankan lagi diajarkan dan diamalkan di tanah Suci. Anehnya, kelompok modernis Indonesia setuju dengan paham Wahabi.
Lantas, Kiai Wahab membuat kepanitiaan beranggotakan para ulama pesantren, dengan nama Komite Hejaz. Komite ini bertujuan untuk mencegah cara beragama model Wahabi yang tidak toleran dan keras kepala, yang dipimpin langsung Raja Abdul Aziz.
Untuk mengirimkan delegasi ini diperlukan organisasi yang kuat dan besar, maka dibentuklah organisai yanag diberinama Nahdlatul Ulama, 31 Januari 1926. KH Wahab Hasbullah bersama Syekh Ghonaim al-Misri yang diutus mewakili NU untuk menemui Raja Abdul Aziz Ibnu Saud.
Ia tidak hanya penerus, tetapi memiliki pertalian darah dengan para penyebar Islam di Tanah Jawa itu. Bahkan Kiai Wahab juga mengidentifikasi diri sebagai penerus perjuangan pangeran diponegoro. Karena itu ia selalu memakai sorban yang ia sebut sendiri sebagai sorban Diponegoro.
Dengan sorban itu, ia makin percaya diri. Dalam upacara keagamaan sampai dengan acara kenegaraan, Kiai Wahab selalu melingkarkan sorban tersebut, hingga pundaknya tertutup. Demikian juga dengan sarung, tidak pernah diganti dengan pantolan.
Ia telah melampaui segala protokoler kenegaraan yang ada, karena telah memiliki disiplin dan karakter keulamaan sendiri. Selain itu, ia memang memiliki ilmu kanuragan yang tinggi sehingga tidak takut menghadapi musuh sesakti apapun.
Kemenonjolan peran Wahab Hasbullah ini berkat kematangannya dalam menempa dirinya sebagai seorang ulama pergerakan. Sifat keulamaannya digembleng di pesaanatren Langitan Tuban, Pesantren Tawangsari Surabaya.
Selama masa pembentukan NU, Kiai Wahab selalu tampil di depan. Di manapun muktamar NU diselenggarakan sejak yang pertama kalinya yaitu di Surabaya, kemudian hingga ke Bandung, Menes Banten, Banjarmasin, kemudian Palembang hingga Medan, ia selalu hadir dan memimpin. Sehingga pengalamannya tentang organiasi ini cukup mendalam. Karena itu, Kiai Wahab selalu cermat dan tegas dalam mengambil keputusan.
Dalam menghadapi berbagai kesulitan, terutama dalam hubungannya dengan pemerintah kolonial, ia selalu mampu mengatasinya. Misalanya, ia harus berhadap dengan para residen gubernur atau menteri urusan pribumi. Kemampuan lobi dan diplomasi membuat semua urusan bisa lancar, sehingga NU mampu mengatasi berbagai macam jebakan dan hambatan kolonial.
“Lho, Sampean belum tahu ya, Jawa Hokokai itu artinya Jawa Haqqu Kiai,” jelas Kiai Wahab singkat.
“Ooo… Jadi Jawa Hokokai itu artinya Jawa milik para kiai. Ya sudah, mari, jangan ragu masuk Jawa Hokokai,” ujar kiai tadi merespon.
Kitab yang ditulisnya Sendi Aqoid dan Fikih Ahlussunnah Wal Jama’ah, menunjukkan kedalaman penguasanya di bidang ilmu dasar tersebut. Ini yang kemudian menjadi dasar bagi perjalanan Ahlusunnah wal jamaah di lingkungan NU.
Masa menjelang kemerdekaan dan dalam mempertahankan kemerdekaan aktif di medan tempur dengan memimpin organaisasi Barisan Kiai, organisasai yang secara diam-diam menopang Hisbullah dan Sabilillah.
Sepeninggal KH Hasyim Asy’ari (Ramadan, 1947), kepepimpinan NU Sepenuhnya berada di pundak Kiai Wahab.
Dalam menghadapi perjanjian dengan Belanda, baik perjanjian Renville, Linggarjati maupun KMB, yang penuh ketidakadilan itu, Kiai Wahab memimpin di depan melawan perjanjian itu. Akhirnya semua perjanjian yang tidak adil itu dibatalkana secara sepihak oleh Indonesia.
Masa paling menentukan adalah ketika NU mulai dicurangi oleh dalam Masyumi dengan tidak diberi kewenangan apapun. Usaha perbaikan oleh Kiai Wahab tidak pernah digubris oleh dewan partai, padahal NU sebagai anggota Istimewa.
Selain itu hanya diberi jatah menteri Agama, itu pun kemudian dirampasnya juga. Apalagi Masyumi mulai melakukan tindakan subversif sepert memberi simpati pada Darul Islam (DI) dan bahkan melakukan perjanjian gelap dengan Mutuasl Security Act (MSA) yang menyeret Indoonesia ke Blok Barat Amerika. NU merasa semakin tidak kerasan di Masyumi.
Ketika Kiai Wahab hendak mendirikan partai sendiri, tidak semua kalangan NU menyetujuinya, apalagi kalangan Masyumi menuduh NU berupaya memecah-belah persatuan umat Islam. NU juga diledek bahwa tidak memiliki banyak ahli politik, ekonomi, ahli hukum dan sebagainya.
Atas semua itu, dengan enteng Kiai Wahab menjawab:
Melihat kesungguhan itu akhirnya, semua kiai, termasuk Kiai Abdul Wahid Hasyim sangat terharu, sehingga diputuskan untuk menjadi partai sendiri.
Dalam Pemilu 1955, perkiraan Kiai Wahab terbukti, NU menjadi partai terbesar ketiga. Dari situ NU mendapat 45 kursi di DPR dan 91 kursi di Konstituante serta memperoleh delapan kementerian. Berkat kepemimpina Kiai Wahab itu, NU menjadi partai politik yang sangat berpengaruh.
Dalam mempimpin keseluruhan drama pilitik nasional, bagi NU, Kiai Wahab adalah pengambil keputusan yang sangat menentukan. Sebab itu, perintahnya sangat dipatuhi sejak dari pengurus pusat hingga ke daerah. Bukan Karena otoriter. Tapi karena memang sangat menguasi kewilayahan dan menguasasi strategi gerakan. Karena itu pula, para kiai kiai sering kali menyebut tokoh kita ini “panglima tinggi”.
Tiap hari, Kiai Wahab keliling daerah, bermusyawarah, menyerap dan memberi informasi, mengarahkan hingga menyemangati para ulama dari Jawa hingga Sumatera, dari Madura hingga Kalimantan. Semuanya diongkosi dengan uang sendiri.
Bila ada di Jombang, tepatnya di Tambakberas, Kiai Wahab tidak pernah absen mengajar di pesantrennya, memberikan pengajian dari kampung ke kampung, dan memberikan brifing politik ada para santri senior, para pengurus NU setempat, hingga memberikan arahan pada pamong desa setempat. Kedekatan dengan rakyat itu yang mendorong militansi Kiai Wahab dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
Hal itu memungkinkan masa kepemimpinan Kiai Wahab dalam tubuh NU membuka wawasan yang luas bagi pengembangan pemikiran, kelembagaan dan ktangkasan dalam berpolitik. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan karib dan iparnya yang sekaligus menjadi wakilnya (Wakil Rais Am), yaitu KH Bisri Syansuri. Kiai Bisri adalah seorang faqih murni yang ketat dan disiplin, sehingga apapun yang berseberangan dengan prinsip yang dipegangi harus disingkirkan.
Kalau Kiai Wahab cenderung berpikiran inovasi dan kreasi, sementara Kiai Bisri berpegangan pada fiqih. Dengan latar belakang semacam itu tidak heran kalau Kiai Wahab Hasbullah denngan senang hati menerima kehadiran Lesbumi 1962, apalagi sebelumnya Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari menyetujui penggunaan alat-alat musik dalam acara-acara NU. Meski demikian, perbedaan tersebut tidak mengurangi rasa tenggang rasa dan keduanya tetap saling menghormati.
Karena kharisma dan kepemimpinannya yang belum tergantikan, muktamar NU 20-25 Desember 1971 di Surabaya, Kiai Wahab terpilih lagi sebagai Rais Aam, meski telah udzur. Namun, persis empat hari setelah muktamar, Allah memanggil Kiai Wahab, tepatnya tanggal 29 Desember 1971.
Kewibawaan Kiai Wahab di hadapan pengurus NU yang lain dan pengabdiannya yang total itu menyebabkan KH Saifudin Zuhri menjulukinya sebagai “NU dalam praktek”. Seluruh sikap dan tindakannya termasuk yang kontroversial sekalipun adalah mencerminkan perilaku NU yang tidak dianggap sebagai penyimpangan. Karena seluruh sikap dan tindakannya dilandasi iman, takwa, ilmu, akhlak serta pengabdian yang tulus.
Demikianlah, selintas pengabdian seorang Kiai Haji Wahab Hasubullah, pahlwan tanpa gelar kepahlawanan. (Abd. Mun’im DZ)
KH ASY’ARIE WONOSARI (W. 1948/1367 H) Merangkul Penjahat dan Bromocorah dengan Seni Lokal
Anwar Musaddad, Kiai yang Dosen
Tampaknya pendapat kedua yang kemudian diberlakukan. Pada Munas Alim Ulama NU di Yogyakarta 1981, KH Ali Maksum ditetapkan sebagai Rais ‘Aam, dan KH Anwar Musaddad tetap pada posisinya sebagai Wakil Rais ‘Aam.
Mengenal Almarhum KH Cholil Bisri
Kamis, 19 Februari 2015
JADWAL UAMBN 2014/2015
No
|
Hari,tanggal
|
Waktu
|
Mata Pelajaran
|
Keterangan
|
1
|
Senin, 23 Maret
.2015
|
08.00 - 09.30
10.00-
11.30
|
Al-Qur'an
Hadits
Akidah
Akhlak
|
UAMBN
|
2
|
Selasa,
24 Maret 2015
|
08.00-
09.30
10.00 - 11.30
|
Fikih
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
UAMBN
|
3
|
Rabu, 25 Maret
2015
|
08.00- 10.00
|
Bahasa Arab
|
UAMBN
|
4
|
Senin, 06 April2015
|
08.00- 10.00
10.30- 12.00
|
Bahasa Indonesia
PKn
|
UM
|
5
|
Selasa,
07 April2015
|
08.00- 10.00
10.30 - 12.00
|
Matematika
SeniBudaya
|
UM
|
6
|
Rabu, 08 April 2015
|
08.00- 10.00
10.30-
12.00
|
Bahasa
Inggris
Keterampilan/T I K
|
UM
|
7
|
Kamis, 09 April 2015
|
08.00- 10.00
10.30 - 12.00
|
IPA
Bahasa
jawa
|
UM
|
8
|
Jum'at, 10 April 2015
|
07.30-
09.30
|
IPS
|
UM
|
No
|
Hari,tanggal
|
Waktu
|
Mata Peiajaran
|
Keterangan
|
1
|
Senin, 30 Maret 2015
|
08.00- 09.30
10.00-
11.30
|
Al-Qur'an
Hadits
Aki dah Akhlak
|
UAMBN
|
2
|
Selas:1,
31 Maret 2015
|
08.00 - 09.30
10.00-
11.30
|
Fikih
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
UAMBN
|
3
|
Rabu , 01 April2015
|
08.00 - 10.00
|
Bahasa Arab
|
UAMBN
|
4
|
Senin,
13April 2015
|
08.00 - 10.00
10.30-
12.00
|
Bahasa Indonesia
PKn
|
UM
|
5
|
Selasa,
14 April2015
|
08.00- 10.00
10.30 - 12.00
|
Matematika
SeniBudaya
|
UM
|
6
|
Rabu, 15April 2015
|
08.00- 10.00
10.30 - 12.00
|
Bahasa
Inggris
Keterampilan /T I K
|
UM
|
7
|
Kamis, 16 April 2015
|
08.00- 10.00
10.30-
12.00
|
I PA
Bahasa
}awa
|
UM
|
8
|
Jum'at,
17April 2015
|
..
07.30 - 09.30
|
IPS
|
UM
|