Jumat, 19 Desember 2014

SUMBER BELAJAR



A.    Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
  1. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
    memungkinkan terjadinya belajar.
  2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
  3. Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah   segala
    macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
    memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
  4. Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
    orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
    secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
    mecapai tujuan belajar.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar. [1]

 

B.     Macam-macam Sumber Belajar
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.[2]
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1.      Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2.      Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3.      Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4.      Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5.      Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
6.      Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.[3]
Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2.      Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3.      Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4.      Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5.      Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.[4]
C.    Manfaat Sumber Belajar
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.      Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7.      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.[5]
Sumber belajar memiliki fungsi :
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a.       mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik; dan
b.      mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a.       mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
b.      memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a.       perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
b.      pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a.       meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b.      penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.       mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
b.      memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. [6]
D.    Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar (Perpustakaan dan Internet)
1.      Kelebihan Perpustakaan
a.       Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan lengkap
b.       Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar
c.        Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena buku dapat dipinjam
d.      Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan, sehingga tingkat kebenarannya tinggi
e.       Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai keuntungan yaitu praktis dan mudah dibawa
f.       Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku referensi, sehingga lebih efisien
2.      Kekurangan Perpustakaan
a.       Terbatasnya jam operasional perpustakaan
b.      Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak karena sering dipinjam
c.       Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencari
d.      Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan oleh peminjam sebelumnya
e.       Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya
3.      Kelebihan Internet
a.       Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan efisien
b.      Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar pangguna
c.       Informasi dalam internet up to date
d.      Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan dipelajari/dicari
e.       Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat penyedia layanan internet.
4.      Kekurangan Internet
a.       Sumber informasi yang relatif mahal
b.      Tingkat kebenaran relatif rendah karena sebagian besar adalah menurut pendapat pribadi/ artikel pribadi dan belum teruji
c.       Rawan terjadi penyalahgunaan (Cyber Crime) dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat merusak moral manusia
d.      Di butuhkan keterampilan khusus untuk bisa menggunakan internet, karena tidak setiap orang dapat menggunakan internet. [7]
E.     Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI
Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran agama yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya, tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar, baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran PAI.[8]

0 komentar:

Posting Komentar